Jumat, 01 Juli 2011

sekadar ingin optimis

Generasi Y dan Z

Catatan Herry "Si Acung" Dim
pada Facebook 02 Juni 2011 jam 10:57

Selepas tahun 2012, atas izin Tuhan Yang Maha Esa, Indonesia dan dunia akan pulih, perekonomian membaik, demokrasi dan hak azasi manusia relatif ajeg, lingkungan hidup terpelihara, korupsi sirna, pendapatan dan waktu luang kembali meningkat.

Itu bukanlah lamunan sebab tak ada satu pun bangsa setelah terpuruk lantas ambruk selama-lamanya. Kebangkitan hampir selalu lahir di puncak kegetiran. Di ujung keterpurukan akibat panjangnya perang saudara Zaman Edo, terbitlah kebangkitan Restorasi Meiji atau Meiji Ishin, atau Pembaruan Meiji 1866 – 1869.

Seabad kemudian, Jepang mengalami kebangkrutan kembali karena ambisinya pada masa PD (Perang Dunia) II. Semakin luluh-lantak dengan jatuhnya si “Bocah Kecil,” 6 Agustus 1945, di Hirosima; dan si “Orang Gemuk,” 9 Agustus 1945, di Nagasaki. Setelah itu bukan terus-menerus berlarat-larat di dalam kesedihan; melainkan muncul semangat bangsa untuk “merebut” ilmu, mereguk pengetahuan, dan menguasai teknologi.

PD I (1914 – 1918) dan PD II (1939 – 1945) tak hanya menghancurkan Asia. Kematian, luka, penyakit jasad atau pun mental, dan kebangkrutan ekonomi terjadi pula di Eropa dan AS. Suka atau pun tak suka, di penghujung “sakit” itu pula revolusi industri jejak-jejaknya mulai menapak, yang padahal sebagai gagasan dan sejumlah temuan telah dimulai dua abad sebelumnya yaitu abad ke-18 dan abad ke-19.

Indonesia setelah pukulan krisis moneter 1997, terlalu kencangnya hiruk-pikuk politik hingga melewati abad ke-21, dan mengguritanya jejaring korupsi… kiranya telah memetik semua pelajaran itu dan siap memasuki dunia baru yang tidak korup, lebih bersih, demokratis, memperhatikan lingkungan, dan berkesadaran maju bersama terutama memalui energi baru Generasi Y dan bahkan Generasi Z.

Generasi Y atau disebut juga Generasi Millenial, Generasi Selanjutnya, dan Echo Boomers adalah mereka yang di masa "baby boom" tahun 1990an masih kanak-kanak. Mereka mempelajari kesalahan-kesalahan Generasi X, dan tentu saja beritikad untuk lebih baik dari generasi sebelumnya.

Karakteristik Generasi Y, tentu berbeda-beda di setiap wilayahnya dan tergantung pula kepada kondisi sosial-ekonomi sekitarnya. Tapi dalam tataran umum, inilah generasi yang akrab dengan komunikasi, media, dan teknologi digital.

Sementara Generasi Z sebagai generasi terbaru yang secara umum lahir pada tahun 1991an. Disebut pula generasi yang lahir setelah jatuhnya Uni Soviet dan fajar dari World Wide Web. Generasi termudanya lahir sekitar masa krisis keuangan global dekade 2000-an yang berakhir sekitar tahun 2010.

Satu sama lain masyarakat Generasi Z saling terhubung, sebagian besar waktu dan hidupnya berada di dunia komunikasi dan teknologi media seperti World Wide Web, pesan instan, pesan teks, MP3 player, ponsel dan YouTube, produktif; maka mendapat julukan "pribumi digital."

Di tangan gegerasi Y dan Z, kehidupan mengalami percepatan yang jauh melampui kehidupan generasi X dan apalagi generasi-generasi sebelumnya. Dalam raihan finansial dan keluasan ekonomi, misalnya, terdapat selisih waktu perjuangan dan pertumbuhan yang amat jauh antara yang dicapai Howard Robard Hughes, Jr. (1905 –1976) dan apalagi Howard Robard Hughes, Sr. (1869 –1924) dengan pasangan anak muda Jerry Yang (1968-) dan David Filo (1966-) dengan korporasi Yahoo Inc-nya pada tahun 1995.

Di atas adalah sekadar contoh mengingat bagi gegerasi Y dan Z raihan finansial itu bukanlah segalanya, sebab pandangan mereka terhadap kehidupan dan standar kebahagiaan itu relatif berbeda dengan generasi X. Beberapa sumber bahkan menyebutkan generasi baru ini cenderung spiritual dengan pendekatan yang juga berbeda dengan generasi sebelumnya.

-------------
*) ini sesungguhnya merupakan petikan obrolan saya (HD) dengan Hario Soeprobo (HS) suatu saat dalam perjalanan sepulang acara launching buku Agus R Sarjono di Goethe Institut menuju Omah Sendok, sebelum seterusnya HD pulang ke Bandung.